Ma’rifat berarti mengenal,
jadi ma’rifatullah berarti mengenal Allah. Allah adalah dzat yang menciptakan
alam semesta dan memeliharanya, penguasa manusia, sesembahan manusia. Dia
adalah sumber dari segala yang ada, baik yang nyata maupun yang gaib. Dialah
yang menciptakan, menumbuhkan, menyempurnakan bahkan Dia pula yang mematikan
dan menghancurkan. Ada beberapa jalan untuk mengenal Allah, antara lain :
1.
Ayat
Kauniyah
Ayat kauniyah
yaitu tanda-tanda tentang kekuasaan Allah yang ada di alam, yang terdiri dari
alamiyah (fenomena alam) dan ijtimaiyah (fenomena sosial). Ayat tentang
fenomena alam, misal dalam QS. At-Tur ayat 35, yang artinya “Atau apakah mereka
tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka
sendiri)?.” Hal ini mengemukakan bahwa semua yang ada di dunia pasti ada yang
menciptakan, Sang Maha Pencipta yaitu Allah. Dalam QS. An-Nur ayat 45, yang
artinya “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian yang
berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia
kehendaki. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Dengan melihat
hal-hal yang ada didunia membuat kita menjadi mengenal Allah, betapa besar
kekuasaan Allah, menciptakan Alam semesta dan mengaturnya.
2.
Ayat
Qauliyah
Ayat Qauliyah
yaitu tanda-tanda kebesaran Allah yang terdapat di dalam Al Qur’an. Didalam
kitab Allah terdapat tanda-tanda kebesaran Allah, misal dalam Asma’ul Husna,
bahwa Allah Maha Pencipta, Maha Pemberi Rizqi, Maha Melihat, Maha Mendengar dan
sifat-sifat Allah lainnya.
Cara kita agar senantiasa ingat kepada Allah dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu :
1.
Senantiasa
berdzikir. Berdzikir disini dapat diucapkan maupun dalam hati.
2.
Melihat
segala hal yang ada dibumi ini sebagai bentuk kebesaran dan kekuasaan Allah.
Allah menciptakan bumi dengan porsi yang seimbang, menciptakan
makhluk-makhluk-makhluknya.
3.
Kita
selalu merasa dilihat oleh Allah. Jadi, kita mampu mengontrol hal-hal apa saja
yng harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, karena kita merasa selalu
diawasi oleh malaikat-malaikat Allah.
4.
Ketika
melakukan sesuatu, senantiasa diawali dengan basmallah. Agar yang kita lakukan
mendapat keberkahan dari Allah.
5.
Kita
menyembah kepada Allah, mengadukan permasalahan dan bermunajad hanya kepada
Allah.
Orang yang mengenal Allah,
pasti akan tahu tujuan hidupnya. Apa yang dia lakukan dipikirkan terlebih
dahulu. Ia melakukan sesuatu sesuai dengan perintah Allah dan menjahui semua
hal yang dilarang Allah. Dia akan berbuat sesuatu yang bermanfaat, yang dapat
memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ia yakin akan keberadaan Allah,
sehingga dia menyadari betapa besarnya kekuasaan Allah, semua yang ada karena
Allah, sehingga semua juga akan kembali kepada Allah. Makanya, selama di dunia
dia senantiasa menyembah, bermunajat dan mengadukan permasalah kepada Allah
dengan dibarengi usaha.
Ketika seseorang mengenal
Allah, maka akan muncul mahabbatullah. Apa itu mahabbatullah? Mahabbah artinya
cinta, sehingga mahabbatullah berarti cinta kepada Allah.Mahabbatullah adalah
rasa cinta dari seorang hamba kepada Allah dan mewujudkannya dalam bentuk
ketaatan kepada Allah. Menjalankan ajaran agama yang telah disyari’atkan-Nya.
Manusia ada, tidak dengan
sendirinya muncul, tetapi diciptakan oleh Allah. Maka, sebagai makhluk Allah,
kita harus memiliki rasa cinta kepada Allah dengan menunjukkan perilaku yang
sesuai dengan syari,at, menjalankan perintah Allah dan menjahui larangan-Nya. Selain
itu, orang yang cinta kepada Allah, akan bergetar hatinya ketika disebut
nama-Nya dan bertambah imannya.
Al
Qur’an surat at Taubah ayat 24 : “Katakanlah: Jika bapak-bapak , anak-anak,
saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang
kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad
di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. wallau’alam.
“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”
Sarmadi, Sunedi. 2012. Akhlak
dalam Islam. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Al Kharraz, Abu Sa’id. 2003. Jalan
Cinta Menuju Allah. Yogyakarta : Pustaka Sufi
Bahjat, Ahmad. 1998. Mengenal
Allah : Risalah Baru Tentang Tauhid. Bandung : Pustaka Hidayah
Penulis : Ika
Trismiati
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa semester 3, Teknik Informatika, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar