“Tiada iman pada
orang yang tidak menunaikan amanat dan tidak agama pada orang yang tidak
menunaikan janji.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Mempunyai sikap
tanggung jawab merupakan keharusan bagi setiap manusia. Tanggung jawab
merupakan kesadaran yang ada dalam diri seseorang bahwa tindakannya akan memberikan
pengaruh kepada orang lain dan dirinya sendiri. Maka orang yang memiliki sifat
tanggung jawab akan melakukan tindakan yang memberikan pengaruh positif dan
meninggalkan hal-hal yang dapat merugikan orang lain maupun dirinya sendiri. Orang
bertanggung jawab akan berusaha memenuhi kepentingan orang lain terlebih dahulu
daripada kepentingan pribadi.
Tanggung jawab
memiliki kedudukan yang sangat vital dalam setiap wilayah kehidupan. Rasa tanggung
jawab dapat ditujukan terhadap keluarga, anak, orang tua, teman, pekerjaan
serta terhadap diri sendiri.
Tanggung jawab
bisa dilakukan, misal seorang suami memberikan nafkah kepada keluarganya,
menyekolahkan anak, berusaha memberikan kebahagiaan kepada keluarga. Ketika
diberi amanah untuk sekolah, sekolah dengan benar dan sungguh-sungguh. Saat diberi
amanah teman, melaksanakan amanahnya. Misal teman yang sedang sakit memberikan
uangnya agar kita membelikan makanan untuknya, maka gunakan uang itu untuk
membelikan makanan, bukan untuk membeli sesuatu untuk kepentingan pribadi. Kemudian
ketika diberi amanah oleh atasan untuk menyelesaikan pekerjaan, kita sebagai
bawahan harus mengerjakan tugas dengan baik, benar, dan selesai tepat waktu. Dengan
memiliki sikap bertanggung jawab, kita akan diterima dan mendapatkan
kepercayaan dari banyak orang. Dengan begitu segala urusan kita dapat berjalan
dengan mudah.
Tanggung jawab
tidak hanya ditujukan bagi sesama manusia, tetapi yang lebih penting lagi
adalah tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang diamanatkan oleh Allah SWT.,
menyangkut pemberian anugrah, seperti agama, rizqi, kesehatan, anak, istri, dan
segala nikmat yang diberikan oleh-Nya.
Orang yang
bertanggung jawab terhadap amanat berarti dia dapat menunaikan segala sesuatu
yang diamanatkan kepadanya.
“Sesungguhnya,
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh
kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil…”(QS. An Nisaa’ : 58)
Amanat menyangkut
segala hal seperti menjaga ucapan, menunaikan hak Allah SWT., serta
memperlakukan semua manusia secara adil. Bersikap adil dalam menetapkan hukum.
“Setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta
pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Para amir adalah pemimpin dan akan
diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang lelaki adalah pemimpin
ditengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Setiap
wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya, ia akan diminta
pertanggungjawaban tentangnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya
dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang itu. Dan, setiap kalian akan
diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (Muttafaqun ‘Alaih)
wallau’alam.
“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”
Makhdlori,
Muhammad. 2015. Mengambil Tabungan dari Langit. Yogyakarta: Sabil
Penulis : Ika Trismiati
Anak asuh Yayasan
Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa
semester 5, Teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar