Emosi adalah
perasan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah
reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukan ketika merasa
senang mngenai sesuatu, marah kepada seseorang, atapun takut terhadap sesuatu. Manusia
akan mengalami tekanan emosi dalam sehari sebanyak lima kali, yaitu saat bangun
tidur, pagi hari. Saat siang hari, ketika sedang sibuk bekerja. Saat sore hari,
ketika merasa lelah usai bekerja. Dua tekanan saat menjelang tidur.
Saat bangun tidur
pada pagi hari, kita cenderung malas untuk melalukan aktivitas. Ketika kita
sibuk bekerja atau melakukan aktivitas pada siang hari, emosi kita menjadi
tidak stabil. Sore hari setelah bekerja, kita merasa lelah, letih, dan butuh
istirahat. Pada saat ini keadaan emosi manusia juga tidak stabil. Ketika
seseorang berada pada tekan emosi yang memuncak, jangan sekali-kali mengajaknya bercanda atau
menyakitinya, karena akan menyebabkan salah paham dan mudah emosi.
Sholat...ya sholat fardhu lima waktu
merupakan penawar dari tekanan emosi. Sholat Subuh yang
dilaksanakan pada pagi hari berfungsi untuk melandasi jiwa agar tidak
bermalas-malasan. Ketika siang hari, ditengah kesibukan beraktivitas, kita
berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat Dzuhur agar gejolak emosi kita tetap
terkontrol. Begitu juga dengan sholat Ashar, Maghrib, dan ‘Isya, dapat
dijadikan sebagai sarana pengendali emosi agar kita terjaga dari
pengaruh-pengaruh negatif.
Ketika kita
sholat, berarti kita mengingat Allah SWt dan dekat dengan-Nya sehingga pikiran
kita menjadi tenang dan tentram.
“(Yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS
Ar Rad : 28)
“Hai orang-orang
yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.
Dan, bertasbislah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi
rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia
mengeluarkan kamu dari kegelapam kepada cahaya (yang terang). Dan, Dia Maha
Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS Al Ahzab : 41-43)
Jika kita
mengingat Allah pagi, siang, sore, malam, dan melaksanakan solat maka hati kita
akan terhindar dari gejolak energy emosi yang negatif. Karena dengan mengingat
Allah dan sholat, hati kita menjadi tenang, tentram, dan pikiran menjadi
jernih. Dengan kata lain, mengingat Allah dan sholat menahan gejolak emosi
negative dan membangkitkan emosi positif. wallau’alam.
“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”
Makhdlori,
Muhammad. 2015. Mengambil Tabungan dari Langit. Yogyakarta: Sabil
Penulis : Ika Trismiati
Anak asuh Yayasan
Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa
semester 6, Teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar