Semua orang pasti ingin dicintai, oleh keluarga,
teman-teman, terutama oleh Allah. Melakukan hal-hal yang dapat membuat orang
lain bahagia, misal memberikan hadiah dan perhatian. Melakukan ibadah agar
selalu dekat dengan Allah, berharap Allah mencintainya. Melaksanakan shalat dan
dzikir dalam waktu yang lama, bersedekah, dan hal-hal semacamnya.

Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang
memperlihat-lihatkan amalannya maka Allah akan menampakkan amalan-amalannya. “
(HR. Muslim)
Ketika seseorang melakukan sesuatu untuk mengharapkan
imbalan, baik itu pujian maupun sanjungan dari orang lain, justru kita tidak
akan mendapat apa-apa. Kita tidak mendapat pahala, karena apa yang kita lakukan
tidak ikhlas karena Allah. Tidak mendapat pujian, justru akan dibicarakan orang
lain, bahwa telah riya’.
Hal yang biasanya terjadi, misal melakukan sholat
sunah agar dibilang sebagai orang alim, karena rajin ibadah sunahnya.
Bersedekah, tetapi dia menyebarkan berita bahwa dia baru saja bersedekah,
bahkan mengekspos ke media massa. Bersedekah dengan niat terselubung, agar
memperoleh balasan. Itu namanya tidak ikhlas dan riya’.
“Padahal, mereka tidaklah disuruh melainkan supaya
beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya dalam menjalankan
ajaran yang lurus, mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Demikian itulah
agama yang lurus.” (QS.
al-Bayyinah: 5)
Namun, apabila seseorang melakukan amalan ikhlas
karena Allah, maka Allah maupun orang lain akan mencintainya. Allah berfirman,
“Sesungguhnya orang iman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan
menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam:96)
Hadits Rasulullah mengatakan,”Barang siapa yang
berpuasa dengan iman dan keikhlasan maka dosa-dosa (kecilnya) yang lalu akan
diampuni Allah.”

Maka, dalam beribadah, melakukan amalan, lakukan
dengan ikhlas karena Allah. Semata-mata agar yang dilakukan dapat diterima oleh
Allah. Tidak mengharapkan balasan, menyertakan kepentingan pribadi dan
kepentingan dunia. Karena apa yang kita lakukan, jika hanya mengharapkan pujian
dari orang lain ataupun mendapat balasan didunia dan tidak dengan rasa ikhlas
karena Allah, tidak akan mendapat pahala dan amalannya akan sia-sia. wallau’alam.
“Senantiasa
tersenyum dan menebarkan kebaikan”
Soebachman, Adiba A . 2012 . Rahasia 5 Kekuatan Sapu Jagad . Yogyakarta : Syura Media Utama.
Penulis : Ika
Trismiati
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa semester 3, Teknik Informatika, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar