Sabtu, 20 Februari 2016

MENGENAL MANUSIA



 “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizqi dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al Israa’ : 70)

Manusia adalah ciptaan Allah yang terdiri dari ruh dan jasad. Manusia merupakan makhluk yang paling mulia diantara makhluk-makhluk Allah yang lainnya. Allah memberikan tugas bagi manusia untuk beribadah dan berkedudukan sebagai khalifah dibumi. 

Manusia adalah makhluk yang mukarram, yaitu makhluk yang dimuliakan. Manusia lebih mulia dari makhluk-makhluk lain, karena manusia mempunyai hati untuk merasakan, mempunyai akal untuk berfikir, mencari ilmu pengetahuan, serta mempunyai raga yang dapat digunakan untuk beramal kepada Allah.

Manusia adalah makhluk mukallah, yaitu makhluk yang dibebankan tugas. Dibebankan  untuk beribadah, menyembah Allah serta sebagai khalifah di bumi. Apa yang dilakukan manusia semata-mata untuk beribadah kepada Allah, melaksanakan perintah Allah, melakukan amal sholeh. 

Mujzi, yaitu makhluk yang mendapatkan balasan atas amalannya. Setiap perbuatan manusia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah pada hari akhir nanti. Apabila selama didunia selalu menjalankan perintah Allah, menjauhi larangannya, melakukan amal sholeh maka Allah akan memberikan balasan yang setimpal yaitu kebahagian di surga. Sebaliknya, jika selama didunia hanya melakukan maksiat, tidak menghiraukan perintah Allah, maka jelaslah manusia akan mendapat balasan siksaan dari Allah di hari akhir kelak. 

“Bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri.” (QS. Al Qiyamah : 14)

“Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban) ?” (QS. Al Qiyamah : 36)

Manusia terdiri atas unsur hati, akal dan jasad atau raga.

Hati. Setiap manusia mempunyai hati, perasaan. Hati mampu membentuk kemauan atau keputusan dari keyakinan, kehendak, kebebasan untuk memilih. Hati yang tidak pernah salah untuk menentukan keputusan. Hati yang secara jujur mengatakan bahwa dirinya membutuhkan Allah dan takut akan murka serta siksa-Nya.

Akal. Manusia dapat berfikir secara rasional, berakal, mampu membentuk pengetahuan. Berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu, memikirkan akibat yang akan ditimbulkan. Dengan akal, manusia mampu belajar, mendapatkan ilmu dan pengetahuan.

Jasad atau raga. Manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan yang paling baik dan paling sempurna. Dengan raga, manusia mampu beramal, melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim dengan melakukan amal sholeh, seperti mengerjakan sholat, bekerja yang halal untuk memenuhi kebutuhan hidup dan lainnya.


“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”” (QS. At Taubah : 105) wallau’alam.

“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”

Zaini, Syahminan. 1984. Mengenal Manusia Lewat Al-Qur’an. Surabaya : Bina Ilmu.
Buku pegangan wajib peserta PPK (Program Pendamping Keagamaan) 2014 UIN Sunan Kalijaga Yogyakata.

Penulis : Ika Trismiati
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa semester 4, Teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar