Pondasi wujud
ketaatan manusia kepada Allah SWT adalah dengan melaksanakan sholat. Yang
paling penting adalah sholat wajib lima waktu. Namun untuk menyempurnakan
sholat yang lima waktu itu, bisa ditambah dengan sholat sunah. Sholat sunah ini
antara lain sholat sunah Dhuha, Tahajjud, Hajat, Istikoroh, Tarawih, Witir, dan
sholat sunah lainnya.
Telah datang seorang Arab gunung, lalu ia berkata, "Ya Rasulullah, shalat apa yang difardhukan oleh Allah atas saya?" Jawab Rasulullah SAW, "Shalat lima waktu, kecuali kalau engkau mau shalat sunnah". (HR. Bukhari dan Muslim)
Telah datang seorang Arab gunung, lalu ia berkata, "Ya Rasulullah, shalat apa yang difardhukan oleh Allah atas saya?" Jawab Rasulullah SAW, "Shalat lima waktu, kecuali kalau engkau mau shalat sunnah". (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan banyak
macam sholat sunah, membuat kadang ada pertanyaan, ‘Mana yang lebih utama
diantara sholat-sholat sunah itu?’. Jawabannya adalah semuanya memiliki derajat
yang sama disisi Allah SWT. Tergantung kita melaksanakannya dengan niat tulus,
sungguh-sungguh atau tidak. Asalkan kita melaksanakan semua ibadah karena niat
untuk mendapat ridho dar Allah, dilaksanakan dengan tulus dan sungguh-sungguh,
istiqomah, maka pahalanya akan menjadi penolong kita. Karena hanya Allah yang
Mahatau atas derajat pahala yang dikerjakan umatnya. Sholat lima waktu dijaga.
Disempurnakan dengan sholat sunah.
Sholat Tahajjud
akan mengantarkan kita pada kemuliaan. Dhuha mengantarkan pada kemudahan dan
kesehatan, memanjangkan usia. Sholat Hajat menyampaikan kita pada terpenuhinya
hajat kita. Istikoroh akan memilihkan urusan kita yang terbaik.
Abu Hurairah Radhiyallahuanhu berkata, Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya amal manusia yang pertamakali akan dihisa kelak pada hari kiamat adalah shalatnya." Rasulullah bersaba lagi, "Allah berfirman kepada Malaikat-Nya, sedangkan ia mengetahui, 'Lihatlah shalat hamba-Ku, sudahkan ia melaksanakan dengan sempurna ataukan terdapat kekurangan?' Bila ibadahnya telah sempurna maka tulis untuknya pahala yang sempurna pula. Namun bila ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah?' Bila ia memiliki shalat sunnah, maka Allah berfirman, 'Sempurnakan untuk hamba-Ku dari kekuranganya itu dengan shalat sunnahnya'. Demikianlah semua ibadah akan menjalani proses yang serupa."
Abu Hurairah Radhiyallahuanhu berkata, Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya amal manusia yang pertamakali akan dihisa kelak pada hari kiamat adalah shalatnya." Rasulullah bersaba lagi, "Allah berfirman kepada Malaikat-Nya, sedangkan ia mengetahui, 'Lihatlah shalat hamba-Ku, sudahkan ia melaksanakan dengan sempurna ataukan terdapat kekurangan?' Bila ibadahnya telah sempurna maka tulis untuknya pahala yang sempurna pula. Namun bila ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah?' Bila ia memiliki shalat sunnah, maka Allah berfirman, 'Sempurnakan untuk hamba-Ku dari kekuranganya itu dengan shalat sunnahnya'. Demikianlah semua ibadah akan menjalani proses yang serupa."
Jika kita sudah
melaksanakan ibadah baik yang wajib dan dilengkapi dengan yang sunah dengan
benar, semua karena mengharap keridhoan Allah, karena iman dan taqwa, maka bila
diuji dengan nikmat kita akan bersyukur. Bila diuji dengan bencana akan
bersabar. Bila diuji dengan limpahan rizki akan giat berinfak dan bersedekah.
Kita akan senantiasa menjaga perilaku dan ucapan.
Dengan kita
melaksanakan perintah Allah SWT, memperbaiki siri dan miningkatkan kualitas
keimanan, maka ditengah-tengah kondisi kehidupan yang tidak stabil ini, kita
akan selalu merasa tenang. Perasaan tenang ini muncul karena kita merasa selalu
memiliki Allah SWT, bersama-Nya, dan dalam perlindungan Dia. wallau’alam.
“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”
Soebahman, Adiba
A. 2015. 7 Keajaiban Shalat dan Shalawat. Yogyakarta: KAUNA PUSTAKA
Penulis : Ika Trismiati
Anak asuh Yayasan
Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa
semester 6, Teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta