Minggu, 25 Desember 2016

AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI

Akhlak terhadap diri sendiri. Ya… kadang kita belajar banyak tentang akhlak terhadap orang lain dan lupa akan akhlak terhadap diri sendiri. Berakhlak terhadap orang lain dan melanggar akhlak pada diri sendiri. Ketika kita bisa berakhlak kepada diri sendiri, pastilah kita bisa berakhlak terhadap orang lain. berikut adalah akhlak terhadap diri sendiri :


1.    Berbuat, bersikap, dan bertindak baik terhadap diri sendiri serta meninggalkan segala sesuatu yang dapat merusak diri sendiri. “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan diri kamu sendiri kedalam kebinasaan dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah : 195)
2.    Bersikap adil terhadap diri sendiri, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. Al Nahl :90)
3.    Menikah, apabila mampu baik dilihat dari segi materi maupun imateri, “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sehayamu yang lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)
4.    Dilarang bunuh diri, “Barangsiapa sengaja menjatuhkan diri dari gunung lalu membunuh dirinya, maka dia din neraka jahanam. Dan barangsiapa meminum racun lalu membunuh dirinya, maka racun ditangannya itu akan diminumnya dineraka jahanam kekal selama-lamanya. Dan barangsiapa membunuh dengan besi, maka besi yang ada di tangannya itu akan dipukulkan dirinya di neraka jahanam kekal selama-lamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5.    Menjaga Harkat dan Martabat diri, “Dari Abu Al A’war. Said bin Zaid bin Umar bin Nufail r.a., salah seorang dari sepuluh orang yang mati syahid bagi mereka surge, berkata, ‘Saya telah mendengar Rasulullah SAW. bersabda, ‘Barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya, maka ia mati syahid, barangsiapa yang terbunuh karena ia membela darahnya, maka ia mati syahid. Barangsiapa yang terbunuh karena membela agamanya, maka ia mati syahid. Dan barangsiapa yang terbunuh karena membela keluarganya, maka ia mati syahid.’’”(HR. Abu Dawud)
6.    Berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengikuti hawa nafsu. Dalam hadist Rasulullah SAW. disebutkan, “Orang cerdik atau cerdas ialah orang yang bisa menguasai dirinya dan beramal untuk kepentingan atau kebahagiaan akhirat setelah ia meninggal, sedangkan orang yang rendah akalnya (bodoh) ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan terhadap belas kasian terhadap Allah.” (HR. Turmudzi)
7.    Berusaha semaksimal mungkin agar tidak terjebak oleh godaan dan tipuan setan. Firman Allah SWT., “Iblis menjawab, ‘Karena engkau menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).’” (QS. Al A’raf : 16-17)
8.    Berusaha semaksimal mungkin supaya dirinya tidak terjebak oleh kenikmatan-kenikmatan duniawi, “Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” (QS Lukman : 33)
9.    Berbusana dengan menutup aurat bagi wanita, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab : 59)
wallau’alam.

“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”


Sarmadi, Sunedi. 2012. AKHLAK DALAM ISLAM. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Penulis        : Ika Trismiati
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa semester 5, Teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar