Senin, 19 September 2016

SEORANG MUADZIN



“Apabila diserukan adzan untuk shalat, maka setan pergi berlalu dalam keadaan terkentut-kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang lagi. Ketika diserukan iqamat, ia pun berlalu lagi…” (HR. Bukhari dan Muslim)

Beberapa keutamaan seorang muadzin adalah :
 
     1.    Lehernya paling panjang pada Hari Kiamat.

Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya, muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat nanti.” (HR. Muslim, Ibnu Majah, Thabrani, Baihaqi, Ahmad, Abu Ya’la, Al-Qudha’i)
Menurut Ibnul Arabi, yang dimaksud “lehernya paling panjang” adalah yang paling banyak amalnya diantara manusia.

     2.    Semua makhluk yang mendengarkan adzan seorang muadzin, akan menjadi saksi di akhirat kelak.

Rasulullah bersabda, “Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin, melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)

     3.   Akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan semua makhluk yang mendengar akan mendoakan ampun baginya.

Rasulullah bersabda, “Bagi muadzin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan akan memohonkan ampun baginya semua benda yang basah dan kering. Sedangkan orang yang menghadiri shalat berjamaah akan dicatat baginya 25 kebaikan dan akan dihapus kesalahan diantara keduanya (antara adzan dan shalatnya).” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud)

     4.    Imam shalat dan muadzin akan didoakan oleh Rasullah.

Rasullah bersabda, “Imam adalah penanggung jawab, dan muadzin adalah pembawa amanat. Ya Allah, berikanlah bimbingan kepada para imam dan ampunilah dosa para muadzin.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Abu Daud)

    5.    Jaminan surga baginya.

Rasulullah bersabda, “Barang siapa adzan selama dua belas tahun, maka wajib baginya mendapatkan surga dan dengan adzannya itu dicatat baginya setiap hari enam puluh kebaikan. Setiap iqamah yang ia lakukan, ia mendapatkan tiga puluh kebaikan.” (HR. Ibnu Majah, Al-Bazzar, Baihaqi, Thabrani)

Didalam hadits lain, disebutkan Rasulullah bersabda, “Barang siapa mengumandangkan adzan karena ikhlas selama tujuh tahun, maka Allah akan membebaskan dirinya dari neraka.”(HR. Ibnu Majah). wallau’alam.

“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”

Sa’du, Abdul Aziz. 2015 . Jangan Remehkan Amalan-Amalan Kecil!. Yogyakarta: Sabil

Penulis        : Ika Trismiati
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa semester 5, Teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta







GO GREEN



Allah menciptakan semua makhluknya tidak ada yang sia-sia. Sang Maha Pencipta menciptakan berbagai makhluk untuk berkomunikasi, saling mempengaruhi dan bekerjasama, tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Oleh karenanya, tidak hanya manusia saja yang diciptakan oleh Allah, Dia juga menciptakan alam semesta dengan keanekaragaman flora dan faunanya.

Rasulullah bersabda, “Siapa menanam sebuah pohon kemudian dengan tekun memeliharanya dan mengurusnya hingga berbuah, maka sesungguhnya baginya pada tiap-tiap sesuatu yang dimakan dari buahnya merupakan sedekah disisi Allah SWT.” (HR.Ahmad)

Manusia tinggal di atas bumi, di atas tanah. Membutuhkan jaminan untuk kelangsungan hidupnya, antara lain dengan bernafas dan makan. Manusia bernafas membutuhkan oksigen, sedangkan oksigen di hasilkan oleh pepohonan. Dan bisa dikatakan, manusia bergantung pada keberadaan tumbuhan untuk bernafas. Manusia juga membutuhkan makanan. Nasi yang berasal dari biji tumbuh-tumbuhan, sayuran serta daging yang berasal dari daging hewan.

Tumbuhan membutuhkan asupan air dan makanan yang ketersediaannya tergantung pada perilaku manusia pada alam. Hewan memerlukan ketersediaan oksigen dari tumbuh-tumbuhan dan makanan, baik golongan herbivora, karnivora, maupun omnivora. Ini juga tidak terlepas dari peran manusia dalam menjaga kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan. Hal ini menjelaskan bahwa tidak terelakkan jika semua makhluk juga bergantung pada makhluk lainnya.


Jika tidak memperhatikan alam sekitar. Kita sibuk dengan pemikiran otak untuk terus mewujudkan nafsu kita. Nafsu untuk menguasai semua, mendapat keuntungan dalam bidang apapun sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan keadaan alam. Mengeksploitasi alam secara berlebihan dan mengalihkan fungsinya. Maka yang terlihat, ketika dulu banyak pepohonan dan berbagai hewan, sekarang yang mudah ditemui adalah gedung-gedung. Ketika tumbuh-tumbuhan membuat udara sejuk dan asupan oksigen terjamin, banyaknya gedung justru meningkatkan udara dibumi.
 
Untuk itu, agar kelangsungan hidup semua makhluk berjalan dengan normal, kita sebagai manusia, makhluk yang berakal, hendaknya menjaga kelestarian, kelangsungan hidup flora dan fauna. Berperilaku seimbang antara ‘menggunakan’ alam dan memelihara alam. Menanam pohon pada lahan gundul, tidak menebang pohon berlebihan, tidak berburu hewan sembarangan dan lainnya. Ketika kita memperlakukan alam secara baik dan bijak, maka alam pun tidak akan pelit memberikan bantuan untuk kelangsungan hidup manusia.

Rasulullah bersabda, “Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorang pun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya.” (HR. Muslim). wallau’alam.
   
“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”

Sa’du, Abdul Aziz. 2015 . Jangan Remehkan Amalan-Amalan Kecil!. Yogyakarta: Sabil

Penulis        : Ika Trismiati
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa semester 5, Teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta