Senin, 22 Agustus 2016

POSITIVE THINKING

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah pasti mengandung maksud. Segala yang terjadi pada manusia dan ciptaan-Nya pasti ada hikmahnya. Semua yang terjadi telah diatur oleh Allah. Allah membuat skenario yang terbaik untuk setiap umat-Nya. Jadi, apapun yang terjadi, kita harus yakin bahwa itulah yang terbaik. Tidak perlu terlalu senang karena dapat menyebabkan lalai. Tidak perlu terlalu terpuruk karena kita harus yakin semua yang terjadi adalah yang terbaik. Semua kebaikan berasal dari Allah, semua keburukan berasal dari manusia itu sendiri.

Semua yang terjadi pada manusia pastilah ada kebaikan dan keburukan. Dari setiap kejadian, kita haruslah berprasangka baik. Berprasangka baik terhadap Allah maupun manusia lain. Berprasangka baik terhadap Allah merupakan akidah, sedangkan berprasangka baik terhadap manusia lain merupakan akhlak yang baik.

“Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang bak dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa.” (QS Al Fath : 12)

Manusia pasti mempunyai prasangka. Jika yang terjadi padanya adalah kebaikan, pasti dia akan berprasangka baik, merasa senang, dan bahkan bisa terlena untuk bersyukur serta tetap memohon perlindungan Allah. Jika keburukan atau hal yang tidak menyenangkan yang terjadi, manusia cenderung berprasangka buruk, mengeluh, menggugat dan protes akan semua yang terjadi.

Manusia yang beriman dan bertaqwa pasti selalu berprasangka baik apapun yang terjadi padanya. Dia yakin bahwa semua yang terjadi telah digariskan oleh Allah. Dia akan selalu bersyukur dan menerima setiap kejadian. Ia yakin bahwa Allah menetapkan semuanya sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Segala yang terjadi adalah ketetapan yang terbaik dan dibalik semua yang terjadi pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya.

“Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR Bukhari dan Muslim)

Berprasangka baik akan membuat hati manusia menjadi tenang. Manusia menjadi lebih bersukur dan menerima dengan ikhlas atas apa yang terjadi. Hal ini akan berdampak positif bagi manusia, karena justru sifat-sifat kebaikan yang akan muncul padanya. Selain itu, berprasangka baik akan membuat doa-doa dikabulkan oleh Allah. Berbeda halnya jika prasangka buruk yang selalu muncul, hati yang gelisah, lupa bersyukur dan tidak ikhlas yang akan dirasakan.

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al A’raf : 56)
wallau’alam.

“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”


Soebachman, Adiba A dan Fajar Nugroho. 2015. Agar Tidak Bersedih & Berfikir Negatif Baca Buku Ini!. Yogyakarta: Kauna Pustaka


Penulis : Ika Trismiati
Anak asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa semester 4, Teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar