Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah pasti
mengandung maksud. Segala yang terjadi pada manusia dan ciptaan-Nya pasti ada
hikmahnya. Semua yang terjadi telah diatur oleh Allah. Allah membuat skenario
yang terbaik untuk setiap umat-Nya. Jadi, apapun yang terjadi, kita harus yakin
bahwa itulah yang terbaik. Tidak perlu terlalu senang karena dapat menyebabkan
lalai. Tidak perlu terlalu terpuruk karena kita harus yakin semua yang terjadi
adalah yang terbaik. Semua kebaikan berasal dari Allah, semua keburukan berasal
dari manusia itu sendiri.
Semua yang terjadi pada manusia pastilah ada kebaikan
dan keburukan. Dari setiap kejadian, kita haruslah berprasangka baik.
Berprasangka baik terhadap Allah maupun manusia lain. Berprasangka baik
terhadap Allah merupakan akidah, sedangkan berprasangka baik terhadap manusia
lain merupakan akhlak yang baik.
“Tetapi
kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali
kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu
memandang bak dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan
sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa.” (QS Al Fath : 12)

Manusia yang beriman dan bertaqwa pasti selalu
berprasangka baik apapun yang terjadi padanya. Dia yakin bahwa semua yang
terjadi telah digariskan oleh Allah. Dia akan selalu bersyukur dan menerima
setiap kejadian. Ia yakin bahwa Allah menetapkan semuanya sesuai dengan
kemampuan hamba-Nya. Segala yang terjadi adalah ketetapan yang terbaik dan
dibalik semua yang terjadi pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya.
“Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan
bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku
akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang
maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus
darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat
kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan
mendekat kepada-Nya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka
Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR Bukhari dan Muslim)
Berprasangka baik akan membuat hati manusia menjadi
tenang. Manusia menjadi lebih bersukur dan menerima dengan ikhlas atas apa yang
terjadi. Hal ini akan berdampak positif bagi manusia, karena justru sifat-sifat
kebaikan yang akan muncul padanya. Selain itu, berprasangka baik akan membuat
doa-doa dikabulkan oleh Allah. Berbeda halnya jika prasangka buruk yang selalu
muncul, hati yang gelisah, lupa bersyukur dan tidak ikhlas yang akan dirasakan.
“Dan
janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan
(akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.” (QS Al A’raf : 56)
wallau’alam.
“Senantiasa tersenyum dan menebarkan kebaikan”
Soebachman,
Adiba A dan Fajar Nugroho. 2015. Agar Tidak Bersedih & Berfikir Negatif
Baca Buku Ini!. Yogyakarta: Kauna Pustaka
Penulis
: Ika Trismiati
Anak
asuh Yayasan Kemaslahatan Umat Yogyakarta
Mahasiswa semester 4,
Teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar